30 Apr 2016

[ Puisi ] M. Uci Sanusi




Di kala malam mencekam.
Di kala siang menerawang
Wajahmu tak kunjung hilang
Dari pelupuh mataku.

Terbayang wajahmu... Terbayang
Di kala malam menjelang fajar
Menyisingku merenung
Seorang diri

"Apakah Tuhan membuat sosok seperti mu kembali"


Setiap kata yang terucap
Setiap nasihat yang tertancap
Setiap luka yang kau dapat
Setiap gerik mu yang tersirat

Ingin rasanya waktu kuputar kembali
Pada masanya kita tertawa bersama
Ingin rasanya waktu ku putar kembali
Tepat pada waktu ulang tahunku yang ke 14

"Akankah Tuhan mempertemukan mu kembali"


Kau pria yang sangat ku percaya
Apa katamu maka itu pula penujuku
Begitu banyak hal yang kau beri
Hingga tak sempat diri ini membalas budi

"Kakek"


Maaf beribu-ribu maaf dari cucu mu ini.
Masih tertancap berbagai kenangan bersamamu
Tak satupun yang ku lewatkan, dan....
Tak satupun yang ku dapatkan kembali

Bukan ku tak menerima keputusan Tuhan
Andai saja kau masih ada di salah satu belahan dunia
Sejauh apapun pasti kan ku tempuh perjalanan untukmu

Bukan ku tak menjaga amanat darimu
Ku coba sebisa mungkin, atas dasar keyakinan yang kau tanam
Halau rintag yang kau ceritakan
Satu demi satu kini mulai ku temui, kini mulai terbukti


"Maaf nak, Kake ga punya waktu banyak lagi sama indra"
Itulah yang kau ucap pada anak berusia 8 tahun.

"Jalan hidupmu akan berbeda dengan teman-temanmu yang lain nak"
Sering terngiang di telinga. Kata-kata yang kini memang menjadi nyata

"Kake titip indra sama temen kake, kake titip keluarga kake sama indra"
Tanpa melihat kesiapan bocah tak tau diri dan balas budi
Kau lontarkan kata-kata yang ringan di dengar....
Namun terasa amat sangat berat tuk di jalani

Tanpa ku tau siapa dirimu di medan perang
Tanpa sempat ku tau bagaimana sosokmu di waktu muda
Tanpa seorangpun tau luka yang ada pada bagian tubuhnya
Tanpa orang lain tau kasih sayang seorang prajurit 13x turun ke medan perang

Dan kini

Baru tersadar beberapa tahun setelah kau wafat.
Sosokmu adalah yang orang lain hormati
Sosokmu adalah yang orang lain segani

Maaf kek.....
Ku tarik janji ku untuk menjadi orang yang lebih baik darimu
Dengan segala kekurangan dan tanggung jawab akan janji
Karena ini tantangan terberat dalam hidup
Karena kau tak pantas di jadikan bandingan hidup

M. Uci Sanusi bin Dardja Sastro Atmodjo
Batalion 308, Bandung 4 Agustus 2009

0 komentar: