24 Mar 2017

1 (satu) adalah segalanya

Betapa adilnya Tuhan yang sudah menciptakan makhluknya begitu sempurna, begitu indah, begitu berwarna hingga terkadang mereka lupa akan sesuatu yang menciptakan mereka, ialah zat yang maha segalanya.

Apa maksud Tuhan menciptakan Bumi dan seisinya ?
Mungkin banyak sekali tanggapan yang akan di berikan terhadap pertanyaan tersebut, tapi sebenarnya hanyalah ada 1. angka 1 (satu) tersebut menurut saya bisa mewakili segalanya, 1 yang menjadi sesuatu yang sangat penting. 1 itu pula di lakukan oleh makhluk pertama yang di ciptakan oleh Tuhan. 

Hanya dengan 1 (satu) seluruh kebutuhan kita sebagai manusia akan terpenuhi.
Hanya dengan 1 (satu) alam sempurna akan terasa sempurnanya
Hanya dengan 1 (satu) dapat menyelamatkan manusia dari sesuatu yang sangat berbahaya dan mengerikan.
Tentunya 1 (satu) itu tidak perlu lagi saya sebutkan apa di balik kalimatnya.

Percaya atau tidak 1 (satu) itu berdampak besar terhadap keberlangsungan hidup manusia dan alam semesta ?
Karena hanya 1 (satu), jika tidak di lakukan maka akan menjadi 0. Lalu untuk apa lagi Tuhan mempertahankan Bumi dan seisinya jika makhluk-makhluk yang sudah diciptakan olehnya dengan beragam nikmat yang tidak bisa di tuliskan walaupun air laut yang menjadi tintanya tersebut tidak melakukan yang hanya 1 (satu) hal tersebut. Cukup adil bukan ?

Hanya dengan melakukan 1 (satu) perintahnya, makhluk seisi dunia ini mendapatkan nikmat yang tak ternilai harganya.
Hanya dengan melakukan 1 (satu) nikmat yang Tuhan beri akan di tambahkan dengan waktu yang di rahasiakan oleh-Nya.
Hanya dengan melakukan 1 (satu) Sejahtera dan makmur akan di dapat oleh semua makhluk. SEMUA MAKHLUK, termasuk di dalamnya gunung sebagai makhluk terbesar sampai sekumpulan sel yang di sebutkan menjadi makhluk terkecil di alam semesta. Tak perlu repot lagi mencari sejahtera hidup.

Lantas kemana larinya sejahtera, makmur, adil, dan lain sebagainya yang sudah pasti semua orang cari, semua orang harapkan selama ini ?

Jangan tertipu dengan perhaulan yang memaksa kita untuk mengikuti siklus yang sudah susah payah selama ratusan tahun mereka buat. Karena kita adalah manusia, yang secara lahiriah membutuhkan sebuah kesejahteraan sebagai makhluk sosial.

Jangan mengucilkan bagian lain ketika mendapati perbedaan. Karena dengan demikian secara tidak langsung kita menyadari bahwa Tuhan menciptakan makhluknya dengan jasmani dan ruhani yang berbeda, maka bertoleransilah !

Jangan berkecil hati ketika anda tidak bisa melakukan hal yang kebanyakan orang lain bisa lakukan. Percayalah bahwa Tuhanmu adalah zat yang maha adil dan yakinlah di balik jasmani yang anda miliki tersimpan ruhani yang dapat membawa anda lebih baik dari hari ini, dan tunjukan dengan rendah hati kepada orang-orang akan kelebihan yang sudah Tuhan bekali untuk anda. Indah bukan ?

Silahkan sebarkan pesan ini kawan, saya yakin ini memberi manfaat kepada sesama.
terima kasih

0 komentar: